Sasa Virgo Sasa Virgo Author
Title: Batuan Aneh di Bukit Meriam Bima, Diduga Reruntuhan Candi Kuno
Author: Sasa Virgo
Rating 5 of 5 Des:
Batuan Aneh di Bukit Meriam Bima, Diduga Reruntuhan Candi Kuno Tim Geologi Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemuka...
Batuan Aneh di Bukit Meriam Bima, Diduga Reruntuhan Candi Kuno


Tim Geologi Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemukan bukit berisi tumpukan batu heksagonal di Tanjung Meriam, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Hampir seluruh bukit dipenuhi batu dengan bentuk dan ukuran yang mirip, yaitu batuan berwarna hitam panjang dengan bentuk segi enam.

Seperti yang dikutip dari detik.com, Lokasi bukit tersebut terpencil di tengah laut, yaitu di Tanjung Meriam, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tak jauh dari Pulau Komodo. Satu-satunya akses menuju ke sana adalah menggunakan perahu nelayan. Helikopter tak dapat mendarat karena tak ada area yang memadai yang dapat digunakan sebagai landasan. Pulau tersebut juga tak ditempati.

“Nggak ada satupun warga yang tinggal di sana,” ujar Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur.

Warga tak pernah mendatangi bukit itu karena mempercayai kekeramatannya. Mereka juga tak ada yang memanfaatkan batuan tersebut secara ekonomis. “Sebab batuan beku memang tidak ada nilainya bagi warga kalau secara ekonomis,” tutur Masykur.

Masykur mengatakan, batu berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.

“Itu proses pembekuan magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung membeku. Proses pembekuannya cepat sekali,” kata Masykur.

Namun ia juga mengungkap adanya kemungkinan bahwa tumpukan batu yang tersusun rapi itu adalah candi kuno. “Sebenarnya belum ada penelitian apakah itu situs purbakala atau bukan. Kalau dilihat memang seperti candi yang runtuh atau gagal dibuat,” ujarnya.

Namun Masykur belum dapat memastikan hal itu. Tim baru melakukan penelitian awal di tempat yang berlokasi tak jauh dari Pulau Komodo ini.

Batu-batu heksagonal yang menancap di bukit Tanjung Meriam itu berdiameter sekitar 25 cm. Sementara panjang batu yang tak tertimbun tanah sekitar 2-3 meter. Batu ini menancap kuat di tanah. Saat diinjak oleh tim yang berjumlah lebih dari 5 orang, batu tersebut tak goyang sedikitpun.

“Batuan beku itu kuat. Sebarannya pasti menerus jauh ke bawah perut bumi,” kata Masykur.

About Author

Advertisement

Posting Komentar

 
Top